Keadilan Dalam Keridhaan



Kenapa Allah menciptakan golongan Manusia hina hanya untuk dikirim ke Neraka, dan diciptakan golongan Manusia baik hanya untuk diantar ke Surga. Dimana keadilan Allah jika ujian yang dibebankan kepada manusia (kedua golongan itu)  itu tidak sama beratnya ?

Renungan :

Jika kita memandang Allah dengan cara seperti itu (dengan padangan manusia/dunia), maka kita tidak akan pernah bisa menemukan keadilan Allah.

Sama seperti kenapa Allah menciptakan golongan manusia yang mengalami cacat fisik (penyandang disabilitas) yang pasti mereka akan mengalami kesulitan hidup lebih besar dari pada golongan manusia yang sempurna (tidak cacat fisik). Apakah ini keadilan Allah ?

Atau Sama seperti kenapa Allah menciptakan golongan manusia miskin dari generasi ke generasi, yang pastinya mereka menghadapi masa yang berat. Dimana mereka yang miskin ini berada disekitar lingkungan manusia yang Allah takdirkan sebagai orang kaya yang hidup dengan kemewahan. Si Miskin harus bersusah payah dengan keringat untuk mencari penghidupan, mencari sesuap nasi. Sedangkan si Kaya dengan mudahnya tanpa perlu susah payah bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Apakah ini keadilan Allah ?

Atau Sama seperti kenapa seorang Alim, yang hidup di dalam keluarga yang baik, sholeh, mendapat ilmu yang baik, dipermudah segala kondisi untuk melakukan ibadah, dan seakan Allah membentangkan jalan bagi Si Alim untuk masuk Surga. Pada saat yang bersamaan Allah ciptakan manusia golongan hina (penuh maksiat) hanya untuk dijauhi, dicaci, dipermalukan. Apakah ini keadilan Allah ?

Di Alaska manusia berpuasa 20 jam, sementara di wilayah Asia manusia berpuasa 12 atau 13 Jam saja. Apakah ini keadilan Allah ?

Sekali lagi, jika kita memandang Allah dengan cara seperti itu (dengan padangan manusia/dunia), maka kita tidak akan pernah bisa menemukan keadilan Allah.

Keadilan Allah akan mampu kita temukan jika kita Ridha menerima takdir-Nya untuk kita dan kita tetap menjadi golongan manusia yang bersyukur kepada-Nya mampu menghadapi ujian dengan lapang dada.

Keadilan Allah akan ditemukan oleh golongan Manusia hina, jika mereka Ridha dengan takdir yang saat ini mereka jalani hingga mereka menjadi optimis untuk selalu berusaha bersyukur dengan memperbaiki diri dari kehinaan menuju kehormatan.

Keadilan Allah akan ditemukan oleh golongan Manusia penyandang disabilitas jika mereka Ridha dengan takdir yang saat ini mereka jalani saat ini hingga mereka menjadi optimis untuk selalu berusaha bersyukur dengan bangkit tidak berpangku tangan dalam menata kehidupan mereka sendiri dan kehidupan bermasyarakat.

Keadilan Allah akan ditemukan oleh golongan Manusia miskin jika mereka Ridha dengan takdir yang saat ini mereka jalani saat ini hingga mereka menjadi optimis untuk selalu berusaha bersyukur dengan melakukan segala pekerjaan yang mereka bisa disertai niat yang baik, cara yang baik dan motivasi yang baik untuk menghidupi diri mereka hingga mampu keluar menuju takdir Allah yang lain (golongan manusia kaya). Saat mereka miskin, mereka Ridha dan selalu bersyukur walaupun hanya memiliki sepiring nasi, tanpa ada sedikit pun iri hati melihat si Kaya.

Keadilan Allah akan ditemukan oleh umat Muslim di Alaska yang berpuasa 20 jam dan mereka tetap bersyukur menjalaninya tanpa mengeluh dan membandingkan kondisi mereka dengan kondisi muslim di Asia.

Jika kita ingin menemukan keadilan Allah, maka ridhalah dengan takdirnya, terima dan hadapi segala cobaan dari-Nya dengan hati terbuka. Orang yang Ridha akan mampu menghadapi segala ujian-Nya seperti hembusan angin. Allah pasti akan menjadi penolong baginya. Sementara Orang yang tidak Ridha, maka ia menghadapi ujian-Nya dengan sesak dada seakan jalan menanjak dan ia tidak akan pernah bisa menemukan keadilan Allah sampai kapan pun.

Allah Maha Adil, Allah berhak melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya dan  Itulah sebenar-sebenarnya keadilan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfiman :

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji?” [QS Al-Ankabut: 2]

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” [QS Al-Baqarah Ayat 214]


Diolah dari sumber asal “Nur” oleh Abu Kamila Alfatih

Comments