SIKAP KEPADA 'ULAMA YANG BERPOLITIK

     Saat ini ada ‘Ulama yang dicaci/diolok sebab langkah politiknya terkait dengan salah satu isu tahunan Hubungan (Toleransi) Antar Agama. Berikut beberapa intisari nasehat dari Ulama Nusantara;

Intisari Nasehat KH Muhammad Idrus Ramli

      Ulama yang semestinya terhormat, ada di tempat yang mulia kemudian terseret ke dalam Politik, menjadi ujian bagi Umat Muslim.
     Berbuat Baiklah Kepada Para Ulama yaitu dengan tetap mengakui bahwa kedudukannya Mulia (disebabkan keimanan dan keilmuan QS. Mujadilah 58 : 11) dan tidak meremehkannya.
     Jika Ulama Punya Salah Kita JAGA LIDAH. Ulama itu jika punya salah dan jika sudah kembali biasanya luar biasa Inabah-nya kepada Allah. HATI-HATI. KITA DOA-kan mudah-mudahan Hatinya dijaga oleh Allah. (Inabah berarti kembali kepada Allah dengan menjalankan ketaatan kepada Allah dan menjauhi Maksiat.)

Intisari Nasehat Buya Yahya

     Dalam urusan kenegaraan 'Ulama boleh ikut campur berpolitik, tentunya dengan dasar (niat) Karena Allah, bukan karena pangkat yang dicari, bukan karena tergiur dunia. Yang diikuti dengan Cara yang benar.
     Seorang ‘Alim salah akan mengakibatkan banyak orang terjerumus. Hati-Hatilah. Takutlah kepada Allah.
     Uhibbukum Fillah (Saya mencintai Anda semua (‘alim/ustadz) karena Allah, jika langkah Anda salah cepatlah kembali kepada Allah.
     Kedua Kalau ada orang ‘Kepleset’ di dunia mestinya kita kasihan (ditolong). Akan tetapi kita sering tidak punya kasih sayang, kita melihat itu justru bertepuk tangan dan bahkan mengolok-ngolok. Kalau ada seorang ‘Alim ‘kepleset’ mestinya tangis kita lebih besar dari seorang Awam yang kepleset. Tapi kita terkadang dikuasai kebencian.
     Kalau ada ‘Alim yang ‘kepleset’ dalam langkah politiknya KITA DOAKAN setiap saat semoga Allah memberikan hidayah kepadanya, sebab itu tanda Keimanan Anda.
   Yang kedua Anda Istighfar untuknya karena kesalahannya, berdoalah “Yaa Allah ampuni kesalahannya”. Yang ketiga jangan ikuti kesalahannya.
     Yang keempat Anda jangan mencaci dan mengoloknya. Di dunia ada hitungannya di hadapan Allah atas cacian dan olokkan. Fanatiklah kepada Kebenaran. Sebab Anda berurusan kepada Allah.

Wallahu a'lam

Comments