Muttabi'

Oleh : Ahmad Sarwat, LC, MA

Konon katanya menjadi muqallid itu haram, lantaran beramal tanpa tahu dalilnya. Maka disuruhlah kita jadi muttabi', yang katanya setingkat di atas muqallid. 

Saya tanya, bedanya apa antara muqallid dengan muttabi'? Toh sama-sama ikut pendapat ulama juga?
Konon, muttabi' itu orang yang beramal dengan tahu dalilnya, bukan cuma ikut-ikutan saja. Sedangkan muqallid itu orang yang beramal tanpa tahu dalilnya.

Saya bilang, kalau memang itu beda muqallid dan muttabi', jelas kita semua ini tidak ada yang sampai derajat muttabi'. Coba, siapa diantara kita yang tahu semua dalil shalat, baik gerakan dan bacaannya, dari awal takbir sampai akhir salam? 

Imam masjid depan rumah saya pun gak tahu haditsnya, ketika saya tanya dalil menjaharkan basmalah dalam fatihah. Juga tidak tabu hadits kenapa makmum kudu baca fatihah sendiri-sendiri seusai dengarkan fatihah imam. 

Dia juga tidak tahu hadits kenapa jarinya kudu diangkat pas mengucapkan : ...illallah. Dia juga gak tahu hadits berapa lama durasi minimal tuma'ninah.

Padahal pak Imam itu sudah berada pada posisi sebagai orang paling mengerti ilmu shalat lho di kampung sini. Tapi dia saja tidak bisa sebutkan dalil shalat satu per satu. Berarti gak mungkin kan dia jadi muttabi'. Derajatnya tetap saja muqallid. 

Lha terus bagaimana mungkin kita mewajiblan semua orang harus jadi muttabi'? Saya saja yang tiap hari ngajar fiqih, belum tentu tahu dalil suatu masalah. Tahu hukumnya berdasarkan taqlid kepada para ulama. Tapi kalau disuruh sebutkan dalilnya, belum tentu tahu. 

Berarti saya pun belum sampai derajat muqallid. Mungkin malah tidak pernah bisa.


baca juga :

Bank Syariah Dihujat
https://irham-anas.blogspot.co.id/2017/11/bank-syariah-dihujat.html

Sohib dan Solmed Punya Cerita
https://irham-anas.blogspot.com/2018/11/sohid-dan-solmed-punya-cerita.html

Cahaya ; Refleksi tentang Liberalisasi dan Islam
https://irham-anas.blogspot.co.id/2017/11/cahaya.html

Sharia Business Intelligence
https://irham-anas.blogspot.co.id/2017/11/sharia-business-intelligence.html

Comments