Aswaja dan Isi Hati

Ahlusunah wal-Jamaah, yang dalam hal ini adalah pengikut mazhab al-Asy’arī dan al-Māturīdī, adalah golongan  yang selamat (al-firqah an-nājiyah), karena mereka selalu menjaga kebersamaan dan kolektifitas. Tali persatuan di antara mereka selalu terajut dengan kokoh. Perbedaan pendapat di antara mereka, tidak sampai menimbulkan perpecahan dan menyebabkan mereke terkotak-kotak dalam beberapa golongan dan aliran, karena perbedaan di kalangan mereka hanya menyangkut soal-soal furū’ (ranting dan cabang), bukan soal-soal uṣūl (pokok-pokok ajaran). (hal 28)

Isi hati seseorang akan menentukan sikapnya dalam berprasangka dan tutur kata. Orang yang isi hatinya baik, akan berprasangka dan bertutur kata baik. Dan demikian pula sebaliknya. (hal 623)

Ahlussunah wal-Jamaah memiliki sikap yang moderat, lurus, toleran dan tidak radikal, yaitu tidak mengkafirkan umat Islam di luar kelompoknya selama masih tergolong Ahlul-Qiblah, meskipun mereka secara terang-terangan mengkafirkan kami. (hal 638)

Kyai Muhammad Idrus Ramli hafizhahullâh

dalam "Wahabi Gagal Paham Dari Amaliah Hingga Akidah"


baca juga :

Bank Syariah Dihujat
https://irham-anas.blogspot.co.id/2017/11/bank-syariah-dihujat.html

Sohib dan Solmed Punya Cerita
https://irham-anas.blogspot.com/2018/11/sohid-dan-solmed-punya-cerita.html

Cahaya ; Refleksi tentang Liberalisasi dan Islam
https://irham-anas.blogspot.co.id/2017/11/cahaya.html

Sharia Business Intelligence
https://irham-anas.blogspot.co.id/2017/11/sharia-business-intelligence.html

Comments