LALAI DALAM LGBT

Tanggapan atas artikel : Kajian liberal Soal LGBT: Yang Dilarang Islam Homoseksual atau Sodomi? - Madina Online

by
Irham Fachreza Anas

04 Juli 2015

Ada 1 hadits yang belum Bapak (Ade Armando) nyatakan pada tulisan tersebut yaitu hadits tentang Allah subhanahu wa ta'ala yang melaknat Pria menyerupai (pakaian, gaya, dll) Wanita dan Wanita yang menyerupai (pakaian, gaya, dll) Pria. Bisa dicari di Shahiihul Jaami' Karya Al-Bani jilid 2.

Berkaitan dengan argumen Ibu Musdah Mulia, ada argumen beliau yang belum dikutip yaitu bahwasanya dalam Qur'an tidak dijelaskan jenis kelamin dalam pasangan melainkan yang dijelaskan hanya jenis kelamin sosial saja, QS Ar Ruum 30 ayat 21, QS Yasin 36 ayat 36 dan Adz-Dzaariyat 51 ayat 49. Ibu Musdah lupa membaca, dengan hati, QS Al Qiyamah 75 ayat 39. Tentang Allah subhanahu wa ta'ala yang menjadikan sepasang laki-laki dan perempuan. (2 pasang bukan 4 pasang, karena tidak ada dalam ayat itu pasangan laki-laki seperti perempuan dan pasangan perempuan seperti laki-laki)

Dalam QS Hud 11 ayat 79 : "Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.". Apakah maksud ayat ini kepada Orientasi Seksual atau Hubungan Seksual?

Dalam QS Al-Balad 90 Ayat 10. Allah subhanahu wa ta'ala telah menunjukkan 2 jalan , kemudian di ayat selanjutnya Allah menganjurkan agar memilih jalan yang mendaki (sukar) yaitu jalan kebaikan. Dalam QS. Asy-Syams 91 ayat 8. Allah subhanahu wa ta'ala memberi manusia dalam jiwanya 2 fitrah, yaitu kefasikan (keburukan) dan ketaqwaan (kebaikan). Kemudian di ayat (QS. Asy-Syams) selanjutnya Allah subhanahu wa ta'ala menyatakan beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwa itu (dengan kebaikan).

Terakhir. Dalam Al-Kahfi 18 ayat 29 "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".

Saya setuju dengan sikap Bapak Ade Armando bahwa tidak boleh menghardik orang-orang yang punya orientasi seksual menyimpang. Kita harus berdakwah/menyadarkan mereka /membimbing mereka dengan cara dan perkataan yang baik serta jangan sampai terjebak syahwat (emosi) sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam QS. Fushilat 41 ayat 33 s/d 35 dan QS An-nahl 16 ayat 125.

Mengapa demikian ? Kita hanyalah bertugas mengingatkan karena kita tidak punya kuasa atas hidayah allah yang turun kepeda mereka. dan hanya allah yang tahu siapa diantara kita yang paling bertakwa QS An Najm 53 ayat 32.


Semoga Saya Sekeluarga, Bapak Ade, Ibu Musdah dan Kaum LGBTI mendapat Hidayah Allah dan diwafatkan dalam keadaan Husnul khotimah. Aamiinn.

Wallahu a'lam

Comments